Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Praktikum Sabun Cream Lemon Pink

pada lomba Temu Kimia (open lab) yang diadakan di UNJ pada bulan oktober 2011 kemaren, gue dan adik-adik kelas gue ( Khilal dan Fiazka ) turut berpartisipasi dalam lomba tersebut, dan alhamdulillah berkat kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak, kami meraih juara 2. kami sungguh nggak menyangka hal tersebut. dan sekarang, ane mau ngeposting praktikum yang kami lakukan. :)

a. Alat
• Gelas kimia1 buah
• Tabung Reaksi 1 buah
• Gelas Ukur 7 buah
• Gelas ukuran cc
• Spatula/sendok 2-4 buah
• Wadah plastic 1 buah
• Masker (jika perlu)
• Sarung tangan


b Bahan
• NaOH (Natrium Hidroksida/Soda api) 12,5 gr
• H2O (air matang) 150 cc
• ABS (Alkyl Benzene Sulfonate) 150 gr
• Pewarna (pewarna warna merah muda/pink) secukupnya
• Sari lemon secukupnya
• CMC ( Carbocyl Mettyl Calycus Celolose) 7,5 gr
• Soda ask 25 gr
• STPP (Sodium Tripoli Pospat) 12,5 gr
• CaCO3 ( Kalsium Carbonat) 12,5 gr

pastikan sebelum melakukan praktikum kita memakai alat keselamatan kerja di laboratorium, yaitu baju lab ( jas lab), sarung tangan dan masker.

Cara Kerja
1. CMC dilarutkan dengan ABS, diaduk sampai senyawa kental yang dibuat dalam wadah plastik.
2. Diwadah yang lain, larutkan NaOH, STPP ,Soda ask, dan pewarna dalam air (H2O), kemudian aduk secepatnya hingga merata dalam waktu ± 5 menit.
3. Setelah merata, campurkan larutan NaOH, STTP, Soda ask dan pewarna tersebut dalam wadah yang berisi ABS dan CMC.
4. Kemudian aduk bahan-bahan tersebut hingga busanya naik.
5. Jika bahan-bahan tersebut sudah lembut, tambahkan CaCO3 sedikit demi sedikit.
6. Aduk hingga mengental dan campurkan sari lemon.
7. Aduk hingga merata.
8. Kemudian diamkan selama beberapa menit hingga bahan tersebut mengental


simple kan.. so, bagi kalian yang ingin nyoba, selamat mencoba ;)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

all about of Sabun

Sabun adalah salah satu jenis deterjen yang bisa membersihkan kotoran berminyak dan menjadi bagian dari kelompok yang disebut surfaktan. Sabun yang dimaksud disini adalah produk campuran garam natrium dengan asam stearat, palmitat, dan oleat yang berisi sedikit komponen asam miristat dan laurat. Sabun merupakan kosmetik pembersih paling tua, sudah sejak berabad-abad yang silam. Umumnya masyarakat berpendapat sabun dan deterjen merupakan hal yang berbeda, bahkan banyak yang mengatakan bahwa sabun adalah lawan dari deterjen. Berbeda dengan pendapat ahli kimia, sabun atau berbagai macam sediaan pembersih kulit modern, baik berbentuk batang (bar), cair (liquid), atau bubuk (powder), adalah deterjen.

Peranan sabun, baik itu sabun mandi ataupun sabun cuci sudah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan manusia karena setiap hari semua orang mencuci dan mandi. Bagi orang awam, sabun adalah bahan yang digunakan sebaga pembersih kotoran dan salah satu contohnya adalah deterjen. Sebagai salah satu jenis bahan pembersih, deterjen merupakan buah kemajuan teknologi yang memanfaatkan bahan kimia dari hasil samping penyulingan minyak bumi, ditambah dengan bahan kimia lainnya seperti fosfat, silikat, bahan pewarna, dan bahan pewangi. Pada sekitar tahun 1960-an, deterjen generasi awal muncul menggunakan bahan kimia pengaktif permukaan (surfaktan) Alkyl Benzene Sulfonat (ABS) yang memiliki kemampuan menghasilkan busa yang pada waktu itu bahkan sampai sekarang diyakini memiliki peranan untuk menghilangkan kotoran secara efektif. Namun dari beberapa penelitian, disimpulkan bahwa ABS justru cenderung bersifat sebagai pencemar karena sifatnya yang sulit diurai oleh mikroorganisme di permukaan tanah. Akhirnya diketemukan senyawa baru yang lebih ramah lingkungan dan memiliki tingkat efektifitas yg lebih tinggi untuk menghilangkan kotoran, yaitu LAS.

Di sebagian besar negara di dunia, terutama negara maju, penggunaan ABS telah dilarang dan harus diganti dengan LAS. Hal ini dikarenakan sifat ABS tadi yang cenderung kurang ramah terhadap lingkungan. Sedangkan di Indonesia, peraturan mengenai larangan penggunaan ABS belum ada. Beberapa alasan masih digunakannya ABS dalam produk deterjen, antara lain karena harganya murah, kestabilannya dalam bentuk krim/pasta dan busanya melimpah. Adanya busa yang melimpah inilah yang diyakini banyak pihak sebagai penyebab keengganan pihak produsen sabun untuk beralih bahan baku dari ABS menjadi LAS. Hal ini cukup lumrah dikarenakan masyarakat Indonesia yang lebih percaya bahwa semakin banyak busa yang dihasilkan, hasil cucian akan semakin bersih. Padahal yang terjadi justru sebaliknya. Opini yang sengaja dibentuk bahwa busa yang melimpah menunjukkan daya kerja deterjen adalah menyesatkan. Jadi, proses pencucian tidak bergantung ada atau tidaknya busa atau sedikit dan banyaknya busa yang dihasilkan. Kemampuan daya pembersih deterjen ini dapat ditingkatkan jika cucian dipanaskan karena daya kerja enzim dan pemutih akan efektif. Tetapi, mencuci dengan air panas akan menyebabkan warna pakaian memudar. Jadi untuk pakaian berwarna, sebaiknya jangan menggunakan air hangat/panas. Hal itu hanya akal-akalan dari pihak produsen karena dengan begitu mereka akan tetap bisa memproduksi sabun dengan bahan baku yang relatif lebih murah. Jadi bisa disimpulkan bahwa efektifitas suatu sabun/ deterjan bukan bergantung dari seberapa besar busa yang dihasilkan.

Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Pada umumnya, deterjen mengandung bahan-bahan berikut :

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang termasuk bahan kimia organik. Ia memiliki rantai kimia yang sulit didegradasi (diuraikan) alam. Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan, atau istilah teknisnya, ia berfungsi sebagai emulsifier, bahan pengemulsi.. Zat kimia ini bersifat toksik (beracun) bila dihirup, diserap melalui kulit atau termakan. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yaitu:
• Anionik :
• Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
• Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
• Alpha Olein Sulfonate (AOS)
• Kationik : Garam Ammonium
• Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle
• Amphoterik : Acyl Ethylenediamines
Builder. Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.
• Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
• Asetat :
• Nitril Tri Acetate (NTA)
• Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)
• Silikat : Zeolit
• Sitrat : Asam Sitrat

Filler. Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contohnya Sodium sulfat.

Aditif. Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud komersialisasi produk. Contohnya Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose (CMC).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perayaan tahun baru tak lengkap rasanya jika tak ada kembang api. Hal ini membuat perayaan tahun baru jadi meriah karna warna yang dihasilkan begitu menarik. Tapi, tahu kah anda warna tersebut berasal dari senyawa apa?? Berikut penjelasannya... :)

Membuat warna warni kembang api bukanlah suatu usaha yang mudah. Hal tersebut memerlukan pertimbangan baik dari segi seni dan juga aplikasi ilmu fisika. Cahaya yang dikeluarkan oleh kembang api secara umum memerlukan zat penghasil oksigen, bahan bakar, pengikat (binder), dan bahan Membuat warna warni kembang api bukanlah suatu usaha yang mudah. Hal tersebut memerlukan pertimbangan baik dari segi seni dan juga aplikasi ilmu fisika. Cahaya yang dikeluarkan oleh kembang api secara umum memerlukan zat penghasil oksigen, bahan bakar, pengikat (binder), dan bahan penghasil warna. Ada dua mekanisme utama pembentukan warna dalam kembang api, yaitu incandescence dan luminescence.


Incandescence adalah cahaya yang dihasilkan dari proses pemanasan. Proses tersebut akan menyebabkan suatu bahan menjadi panas dan menyala. Pada awalnya akan mengeluarkan cahaya inframerah, kemudian berubah menjadi merah, oranye, kuning, dan putih. Perubahan-perubahan warna tersebut terjadi seiiring dengan bertambah panasnya suatu bahan. Jika suhu kembang api dapat dikontrol, nyala dari komponen atau bahan, misalnya arang, dapat dimanipulasi menjadi warna yang kita inginkan. Logam-logam seperti aluminium, magnesium, dan titanium terbakar dengan nyala yang sangat terang sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan suhu kembang api yang pada akhirnya dapat menghasilkan perubahan perubahan warna cahaya kembang api yang sangat menarik.

Luminiscence adalah cahaya yang dihasilkan menggunakan sumber energi selain panas. Kadang-kadang luminescence disebut juga dengan cahaya dingin karena ia dapat terjadi pada suhu ruang bahkan pada suhu yang lebih rendah. Untuk menghasilkan luminescence, energi diserap oleh elektron suatu atom atau molekul. Hal tersebut menyebabkan elektron berada dalam keadaan tereksitasi dan tidak stabil. Kemudian, ketika elektron kembali ke energi yang lebih rendah, ia akan melepas energi dalam bentuk foton (cahaya). Energi foton tersebut akan menentukan panjang gelombang atau cahaya di keluarkan.

Kadang-kadang senyawaan gram yang diperlukan untuk menghasilkan warna yang diinginkan tidak stabil pada kondisi tertentu. Barium klorida, yang biasanya dipakai untuk menghasilkan warna hijau, tidak stabil pada suhu ruang. Untuk mengatasi hal tersebut, barium harus dikombinasikan dengan senyawa yang lebih stabil, misalnya klorin. Dalam hal ini, klorin dilepaskan ke dalam panas untuk kemudian bereaksi dengan barium sehingga membentuk barium klorida yang menghasilkan warna hijau. Sebaliknya tembaga klorida (biru) tidak stabil pada suhu tinggi sehingga kembang api perlu didesain untuk tidak terlalu panas tetapi cukup terang untuk di lihat.

Kualitas
Kualitas warna kembang api ditentukan oleh kemurnian bahan yang dipakai. Semakin murni bahannya, maka akan semakin baik pula warna warni yang dihasilkan. Gangguan dari garam natrium (kuning-orange) walaupun dalam jumlah yang kecil, dapat mengalahkan warna lain yang diharapkan. Komposisi bahan-bahan yang dipakai untuk membuat kembang api juga perlu diperhatikan agar tidak menghasilkan terlalu banyak asap yang dapat menutupi warna-warni yg dipancarkan. Tentu juga secara ekonomi, harga-harga bahan akan mempengaruhi kualitas kembang api juga. Skill pembuatnya dan waktu/kapan kembang api tersebut dibuat akan sangat berpengaruh besar terhadap hasil akhir kembang api.

Beberapa contoh senyawa penghasil warna kembang api tertera pada tabel di bawah ini:

Warna Senyawa
Merah garam-garam stronsium dan litium
litium karbonat = merah
stronsium karbonat = merah terang
Orange garam-gram kalsium
kalsium klorida
kalsium sulfat
Kuning - Emas incandescence besi-karbon, arang
Kuning Senyawaan natrium
natrium nitrat
kriolit (Na3AlF6)
Putih neon magnesium , aluminium, barium oksida
Hijau Senyawa barium + klorin
Biru Senyawaan tembaga + klorin
tembaga asetoarsenit = biru
tembaga klorida = biru pirus
Ungu campuran senyawa-senyawa stronsium (merah) dengan tembaga (biru)
Perak pembakaran aluminium, titanium, atau magnesium powder
Tabel Sumber Warna Pada Kembang Api

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Unsur Kimia dalam Al Qur'an

Besi adalah nama unsur yang disebut dalam Al Quran,khususnya dalam Surah Al Hadid,bagaimana dengan unsur yang lain? apakah juga disebutkan?...

Perhatikan daftar nama nama unsur dan nomor atomnya dibawah ini

ini adalah nama - nama Unsur sekaligus dengan nomor atomnya.semuanya terdapat pada Surah Al Hadid.anda dapat memeriksanya sendiri.


RADON = 86Rn
Unsur Radon (Rn) pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Jerman bernama Friedrich E.Dorn pada tahun 1900.unsur ini sangat jarang di temukan pada alam,Radon adalah unsur radioaktif dan biasa di gunakan untuk keperluan medis.

Jumlah huruf dari awal ayat hingga munculnya huruf R dan n secara berdampingan adalah 86 huruf.angka ini merupakan nomor atom dari Radon.


                                                               (Surat Al-Hadid, 22)

ZIRCONIUM=40Zr
Zirconium (Zr) pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Jerman bernama Martin Heinrich Klaproth pada tahun 1789.digunakan pada inti reaktor nuklir.ada 40 huruf dari awal ayat hingga munculnya huruf Zr secara berdampingan.nomor atom untuk zirconium sendiri adalah 40.sementara dari posisi huruf Zr tersebut berada hingga ke akhir ayat,ada 91 huruf .dan 91 adalah berat atom untuk zirconium.


                                                            (Surat Al-Hadid, 13)

TANTALUM = 73Ta
Unsur Tantalum (Ta) pertama kali ditemukan oleh ahli kimia swedia Anders Ekeberg. Pada tahun 1802.ini adalah unsur yang sangat keras dan memiliki titik lebur paling tinggi.biasa digunakan untuk peralatan listrik dan elektronik.selain itu karena unsur ini tidak menimbulkan reaksi pada cairan tubuh,unsur ini juga digunakan untuk pengobatan.

Ada 73 huruf dari permulaan ayat hingga munculnya huruf T dan a secara berdampingan.angka ini juga merupakan nomor atom untuk Tantalum.


                                                         (Surat Al-Hadid, 16)

FLUORINE = 9F

Unsur Fluorine (F) pertama kali ditemukan oleh ahli kima Perancis Henri Moissan pada tahun 1886.ada 9 huruf dari permulaan ayat hingga munculnya huruf F pada surah al hadid ayat 1.

Jumlah huruf dari permulaan ayat hingga munculnya huruf F adalah 9.
Nomor atom untuk Fluorine adalah 9.


                                                                (Surat Al-Hadid, 1)


OXYGEN = 8O
Ada 8 huruf dari permulaan ayat hingga huruf “O” muncul pertama kali nya pada surah Al Hadid.Huruf O di representasikan pada huruf alif dalam aksara Arab.simbol untuk oksigen adalah O dan nomor atomnya adalah 8.





POTASSIUM = 39K
Ahli kimia Inggris,Sir Humprey Davy pertama kali mendapatkan potassium menggunakan electrolysis pada tahun 1807. Potassium adalah unsur utama untuk tumbuhan,hewan dan juga tubuh manusia.jumlahnya melimpah di alam.kegunaannya selain untuk membuat bahan peledak juga dapat digunakan untuk pengobatan.
Ada 39 huruf dari awal surah Al Hadid hingga munculnya huruf K.angka tersebut merepresentasikan nomor atom Potasium.


                                                     (Surat Al-Hadid, 2)


SULFUR = 32S
Unsur sulfur memiliki nomor atom 32.ada 32 huruf dari permulaan surah al hadid hingga munculnya huruf S.
angka tersebut sama dengan angka massa atom elemen sulfur.


                                                                  (Surat Al-Hadid, 4)
                                            Kata sambung “dan” tidak di masukkan dalam hitungan.

ERBIUM = 167Er
Unsur ERBIUM (Er) ditemukan oleh ahli kimia swedia Carl Gustav Mosander pada tahun 1843.huruf E dan r muncul bersamaan setelah 167 huruf dari awal ayat.Erbium sendiri memiliki massa atom 167.




                                                           (Surat Al-Hadid, 4)

NEODYMIUM = 60Nd
Ilmuwan dari Australia Carl F Auer von Welsbbach berhasil menemukan unsur Neodymium (Nd) pada tahun 1885.
Ada 60 huruf dari munculnya huruf N dan D secara berdampingan hingga akhir ayat.angka tersebut adalah nomor atom untuk Neodymium.
                                                                   (Surat Al-Hadid, 19)

VANDIUM = 23V
Vandium di temukan pada tahun 1801 oleh ilmuwan Meksiko Andres Manuel del Rio dan ahli kimia Swedia Nils Gabriel Sefstrom pada tahun 1830.Vanadium adalah salah satu unsur penting pada tubuh,ada 23 huruf dari huruf V hingga akhir ayat.angka tersebut adalah nomor atom dari Vanadium.

                                                                (Surat Al-Hadid, 1)

GALLIUM = 69Ga
Ahli kimia Perancis.Paul Emille Lecoq de Boisbaudran menemukan unsur Gallium (Ga) pada tahun 1875.Gallium digunakan dalam bidang electronic dan pengobatan.ada 69 huruf dari posisi munculnya huruf G dan a secara berdampingan,ke ujung ayat.dan angka 69 adalah nomor atom dari Gallium.

                                                                (Surat Al-Hadid, 27)

NITROGEN = 14N
Nitrogen (N) ditemukan oleh ilmuwan Scotlandia bernama Daniel Rutheford pada tahun 1772,jumlahnya mencapai 78 % dari atmosfer.nitrogen juga terdapat pada matahari dan bintang-bintang.Nitrogen menempati posisi penting dalam struktur makhluk hidup.dan merupakan komponen utama selain protein dan nucleic acid.
ada 14 huruf dari munculnya huruf N dalam ayat pertama Surah Al Hadid hingga akhir ayat.angka 14 ini adalah nomor atom dari Nitrogen.

                                                            (Surah Al Hadid ayat 1 )

Sulfur = 32 S

Unsur Sulfur ditemukan dalam jumlah yang banyak pada makhluk hidup dan tanah.ada 32 huruf dari awal ayat hingga ditemukannya huruf S.angka ini juga merupakan nomor atom dari Sulfur.




BISMUTH = 83Bi

Bismuth adalah salah satu unsur yang jarang didapatkan.Bismuth digunakan dalam berbagai bidang,dari pengobatan hingga reactor nuklir,dari kosmetik hingga kelistrikan.
Dalam surah al hadid,ada 83 huruf di antara satu kata bi dengan kata bi yang lain.angka ini sama dengan nomor atom Bismuth.


MAGNESIUM = 12Mg
Unsur Magnesium (Mg) ditemukan oleh ahli kimia Inggris Sir Humprey Davy.Magnesium adalah unsur yang banyak terdapat di permukaan bumi.Magnesium terdapat dimana-mana.dari air laut hingga tubuh manusia,unsur ini sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup.ada 12 kata dalam surah al Hadid ayat 20-21,yang membatasi antara huruf Mg yang satu dengan huruf Mg yang lain.angka 12 juga merupakan nomor atom dari Magnesium.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rekomendasi Sementara - Nama dan Simbol dari Elemen dengan Nomor Atom 114 dan 116

Baru-baru ini IUPAC merekomendasikan nama dan simbol sementara unsur dalam tabel periodik dengan nomor atom 114 dan 116. Berikut beritanya.

Pihak IUPAC / IUPAP gabungan Kerja (JWP) telah mengkonfirmasi penemuan unsur-unsur dengan nomor atom 114 dan 116. Sesuai dengan prosedur IUPAC, nama penemu diusulkan sebagai berikut: flerovium dan simbol, Fl, untuk unsur dengan Z = 114 dan livermorium dengan Lv simbol untuk unsur dengan Z = 116. Divisi Kimia Anorganik direkomendasikan untuk penerimaan proposal tersebut.

Untuk elemen dengan nomor atom 114, proposal terletak dalam tradisi dan menghormati Flerov Laboratorium Reaksi Nuklir di mana elemen superheavy disintesis. Georgiy N. Flerov (1913-1990) adalah seorang ahli fisika terkenal, penulis penemuan fisi spontan uranium (1940, dengan Konstantin A. Petrzhak), pelopor dalam berat-ion fisika; dan pendiri di Institut Bersama untuk Penelitian Nuklir Laboratorium Reaksi Nuklir (1957).

Untuk elemen dengan nomor atom 116, para livermorium nama yang diusulkan lagi sejalan dengan tradisi dan penghargaan Lawrence Livermore National Laboratory. Sekelompok peneliti dari Laboratorium dengan kelompok penelitian elemen berat dari Laboratorium Flerov Nuklir Reaksi mengambil bagian dalam pekerjaan yang dilakukan di Dubna pada sintesis unsur superheavy termasuk unsur 116.

Jadi, bagaimana pendapat Anda menenai nama-nama untuk unsur-unsur tersebut?? :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

About IUPAC ( International Union of Pure and Applied Chemistry )

International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) berfungsi untuk memajukan aspek-aspek di seluruh dunia ilmu-ilmu kimia dan untuk berkontribusi ke aplikasi kimia dalam pelayanan umat manusia. Sebagai tubuh, ilmiah internasional, non-pemerintah dan obyektif, IUPAC dapat mengatasi isu-isu global yang melibatkan ilmu-ilmu kimia.

IUPAC dibentuk pada 1919 oleh ahli kimia dari industri dan akademisi. Selama hampir delapan dekade, Uni telah berhasil dalam mendorong komunikasi di seluruh dunia dalam ilmu kimia dan kimia dalam menyatukan sektor akademik, industri dan publik dalam bahasa yang umum. IUPAC telah lama diakui sebagai otoritas dunia pada nomenklatur kimia, terminologi, metode standar untuk pengukuran, berat atom dan banyak data kritis dievaluasi lainnya. Uni terus sponsor utama pertemuan internasional yang berkisar dari simposium ilmiah khusus untuk pertemuan CHEMRAWN dengan dampak sosial. Selama Perang Dingin, IUPAC menjadi instrumen penting untuk mempertahankan dialog teknis di antara para ilmuwan di seluruh dunia.

IUPAC adalah sebuah asosiasi badan, Organisasi Mengikuti Nasional, yang mewakili negara-negara anggota ahli kimia yang berbeda. Pekerjaan IUPAC dilakukan hampir seluruhnya oleh sekitar 1400 ilmuwan sukarelawan dari berbagai negara yang melayani di komite, subkomite, dan kelompok-kelompok tugas. Karya ilmiah IUPAC adalah dilakukan sebagian besar di bawah sistem proyek formal, di mana usulan dari ahli kimia di seluruh dunia peer-review dan jika berjasa, disetujui dan didukung.

Sejarah

IUPAC dibentuk pada 1919 oleh ahli kimia dari industri dan akademisi, yang mengakui kebutuhan untuk standardisasi internasional dalam kimia. Standardisasi timbangan, ukuran, nama dan simbol sangat penting untuk kesejahteraan dan kesuksesan dari perusahaan ilmiah dan pengembangan kelancaran dan pertumbuhan perdagangan internasional dan perdagangan.

Keinginan untuk kerjasama internasional di antara ahli kimia dan fasilitasi kerja internasional, namun terfragmentasi, masyarakat kimia adalah karakteristik awal Perhimpunan. Bahkan sebelum penciptaan IUPAC (1919), sebuah badan pendahulunya, Asosiasi Internasional Masyarakat Kimia (IACS), telah bertemu di Paris pada 1911 dan menghasilkan seperangkat proposal untuk pekerjaan yang Asosiasi baru harus alamat. Ini termasuk:

Nomenklatur kimia anorganik dan organik;
Standarisasi berat atom;
Standardisasi konstanta fisik;
Mengedit tabel sifat materi;
Membentuk komisi untuk meninjau pekerjaan;
Standarisasi format publikasi;
Langkah-langkah diperlukan untuk mencegah pengulangan dari kertas yang sama.

Meskipun sekarang mungkin kelihatannya 1911 tanggal awal kimiawan untuk mulai berbicara tentang kemungkinan dan kebutuhan untuk kerjasama internasional dan standarisasi, upaya internasional pertama di kimia organik mengatur nomenklatur - Nomenklatur Jenewa 1892 - tumbuh dari serangkaian internasional pertemuan-pertemuan, yang pertama diselenggarakan oleh Kekulé pada tahun 1860.
IUPAC Hari ini

Kimia historis muncul dan dikembangkan sebagai bidang ilmiah interdisipliner, dengan definisi yang luas dari perbatasannya. Definisi parafrase Linus Pauling ikatan kimia "apa pun yang nyaman ke apotek untuk mendefinisikan sebagai ikatan", kimia dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin yang mencakup semua bidang yang menarik bagi ahli kimia dan di mana ilmu pengetahuan molekul membuat kontribusi yang signifikan. Dunia yang kaya dan beragam kimia modern meliputi prestasi intelektual yang luar biasa, kreativitas ilmiah dan orisinalitas dan generasi pengetahuan baru.

IUPAC melayani usaha ilmiah internasional dalam fungsi ganda dari sebuah ilmu pengetahuan dasar dan berorientasi pada misi Uni. Uni berada dalam posisi yang unik untuk berkontribusi pada ilmu kimia pusat interdisipliner. Penguatan kimia internasional, berjuang menuju standar tinggi inspiratif keunggulan dan relevansi dalam penelitian akademik dan industri dan mempromosikan pelayanan kimia untuk masyarakat dan isu-isu global, ini adalah visi yang membentuk kegiatan IUPAC terhadap abad ke-21.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Kesetimbangan Kimia

Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi perubahan bersih dalam sistem pada kesetimbangan. Contoh : Fe(s) + HCl(aq) → FeCl2(aq) + H2(g) Reaksi dapat berlangsung tuntas, yaitu zat yang direaksikan habis dan terbentuk zat baru. * Reaksi Bolak-Balik Reaksi dapat berlangsung bolak balik, zat semula (reaktan) direaksikan akan habis dan terbentuk zat baru (produk). Zat baru yang terbentuk dapat dapat direaksikan dengan zat lain menghasilkan zat semula. Reaksi ini disebut reaksi bolak-balik. Hal ini juga bisa digambarkan dengan hal sebagai berikut, yaitu apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama dengan kecepatan reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Secara umum reaksii kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai : A + B → C + D Mula-mula zat A dan zat B sebagai reaktan (tidak harus dalam jumlah yang sama) dicampur dalam suatu tabung reaksi. Konsentrasi A dan B kemudian diukur pada selang waktu tertentu. Bila hasil pengukuran itu digambarkan dalam sebuah grafik konsentrasi sebagai fungsi dari waktu maka akan tampak gambar sebagai berikut:

Penurunan konsentrasi A dan B mula-mula terjadi dengan cepat, makin lama semakin lambat sampai pada akhirnya konstan. Sebaliknya yang terjadi pada produk zat C dan D. Pada awal reaksi konsentrasinya = 0, kemudian bertambah dengan cepat tapi makin lama semakin lambat sampai akhirnya menjadi konstan. Pada waktu t = t~ konsentrasi masing-masing zat A, B, C, dan D menjadi konstan, yang berarti bahwa laju reaksi kekiri = laju reaksi kekanan. Karakteristik keadaan kesetimbangan Ada empat aspek dasar keadaan kesetimbangan, yaitu : Keadaan kesetimbangan tidak menunjukkan perubahan makroskopik yang nyata Keadaan kesetimbangan dicapai melalui proses yang berlangsung spontan Keadaan kesetimbangan menunjukkan keseimbangan dinamik antara proses maju atau balik Keadaan kesetimbangan adalah sama walaupun arah pendekatannya berbeda

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS